Topik Terkini

21 Nov 2012

http://images.detik.com/content/2012/11/21/1148/palestinadlm.jpg
Washington, Presiden Amerika Serikat Barack Obama didesak untuk mengkritik Perdana Menteri (PM) Turki Recep Tayyip Erdogan atas kecaman kerasnya terhadap Israel, sekutu erat AS. Desakan itu disampaikan oleh Organisasi Zionis Amerika atau Zionist Organization of America (ZOA).

Dalam pidatonya di Istanbul, Turki di depan para pemimpin sejumlah negara muslim, PM Erdogan menyebut Israel "negara teroris". Erdogan juga menyebut Israel tengah melakukan pembersihan etnis di Gaza dengan melancarkan serangan-serangan, yang telah merenggut banyak nyawa warga Palestina.

"Fitnah publik yang kasar namun tidak mengagetkan dari PM Erdogan atas Israel di depan para pemimpin agama muslim di Istanbul hendaknya tidak dibiarkan begitu saja oleh Presiden Obama, karena beberapa alasan," cetus Presiden ZOA Morton A. Klein seperti dilansir News.com.au, Rabu (21/11/2012).

"Pertama, Presiden Obama telah menyampaikan pujian bagi Erdogan dan banyak berkonsultasi dengannya mengenai Timur Tengah. Presiden Obama tentunya tak bisa terima mendengar sekutu besar Amerika dan sekutu terbaiknya di Timur Tengah, Israel, digambarkan sebagai 'negara teroris'," imbuhnya.

"Tak berbicara mengenai hal ini akan mengirimkan pesan bahwa Presiden Obama tidak peduli akan hasutan dan retorika kebencian yang hanya bisa membakar konflik tersebut. Presiden Obama harus secara terbuka menegur statemen PM Erdogan itu," tandas Klein.

Israel telah melancarkan serangan-serangan udara dan laut ke wilayah Gaza sejak 14 November lalu. Sejauh ini sudah 140 warga Palestina, termasuk para wanita dan anak-anak, tewas dalam serangan-serangan intens tersebut. Sekitar 1.000 orang lainnya luka-luka dalam sepekan ini.

Pemerintah Israel berdalih bahwa serangan-serangan itu sebagai upaya pertahanan diri dari serangan roket Hamas. Namun pada kenyataannya, banyak warga sipil Palestina yang tak bersalah menjadi korban gempuran Israel.

0 komentar:

Posting Komentar