Membawa tanaman Indonesia agar berasa di rumah selama 1 tahun bertugas.
Kontingen lanjutan Kepolisian RI yang terdiri dari 140 orang dan tergabung dalam kontingen Formed Police Unit (FPU) V akhirnya terbang ke Sudan, Afrika, Minggu (18/11) malam.
Menumpang pesawat Airbus 330 berbendera Jordania yang rencananya akan transit ke Djibouti lebih dulu, kontingen yang dipimpin AKBP Reza Arief ini akan bertugas di Sudan selama satu tahun.
"Jaga kesehatan, minum air yang banyak. Jaga tutur kata dan selalu dalam kelompok. Ingat di sana negeri orang, bukan negeri kita. Di sana kita di bawah PBB, ingat itu," kata Kepala Bagian Misi Perdamaian dan Kemanusiaan, Divisi Hubungan Internasional (Dib Hubinter) Polri, Kombes A Rusno saat melepas kontingen.
Arief, yang sehari-hari berdinas sebagai anggota Brimob yang dilekatkan sebagai tim penindak Densus 88/Polri, mengatakan dirinya optimisis jika mereka bisa mencapai misi dengan sukses. Itu karena keberangkatan FPU V ini ditunjang dengan sarana perlengkapan dan peralatan yang lebih memadai dibanding FPU IV.
"Alhamdulliah uang saku pun telah cair. Masing-masing US$700 (Rp6,7 juta) yang akan kita bagikan di pesawat. Kalau dibagikan di bawah, malah nanti dibelanjakan untuk lain-lain," kata Arief sembari tersenyum.
Tak hanya kebutuhan pribadi, mereka juga membawa kebutuhan untuk camp mereka yang terletak di El Fasher, Darfur. Diantaranya adalah tanaman dan pepohonan Indonesia yang juga telah mendapat persetujuan dari departemen terkait.
"Kita ingin menghijaukan camp, supaya lingkungannya terasa homey dan teduh. Tanaman yang dibawa seperti Kamboja, Sukun, buah-buahan lain, dan sayuran. Untuk tombo (obat) kangen lah," urainya dan tertawa.
Untuk menjalin keakraban dengan masyarakat setempat, mereka juga membawa Al Quran, tikar, dan buku yang nanti akan dibagikan ke masyarakat setempat.
Keberangkatan ini adalah jadwal yang kesekian kalinya setelah sempat mundur beberapa kali dari jadwal semula pada 1 November lalu.
Para personil ini menggantikan kontingen FPU IV yang sudah habis masa dinasnya selama satu tahun di sana.
Seperti diketahui, sudah sejak 2008, Polri mengirimkan FPU ke Darfur di bawah PBB yang menggelar misi bernama UNAMID (United Nations-African Union Mission in Darfur).
UNAMID adalah operasi penjaga keamanan terbesar, beranggotakan sekitar 17.000 tentara, dan 5.000 polisi dari berbagai negara.
UNAMID bertugas menjaga keselamatan penduduk sipil di Darfur, titik perlawanan kelompok pemberontak yang sering melakukan tindak kekerasan sejak tahun 2003. Dalam perkiraan PBB, konflik telah menewaskan sekitar 300 ribu orang. Sedangkan perhitungan pemerintah sekitar 10 orang tewas.
Kontingen lanjutan Kepolisian RI yang terdiri dari 140 orang dan tergabung dalam kontingen Formed Police Unit (FPU) V akhirnya terbang ke Sudan, Afrika, Minggu (18/11) malam.
Menumpang pesawat Airbus 330 berbendera Jordania yang rencananya akan transit ke Djibouti lebih dulu, kontingen yang dipimpin AKBP Reza Arief ini akan bertugas di Sudan selama satu tahun.
"Jaga kesehatan, minum air yang banyak. Jaga tutur kata dan selalu dalam kelompok. Ingat di sana negeri orang, bukan negeri kita. Di sana kita di bawah PBB, ingat itu," kata Kepala Bagian Misi Perdamaian dan Kemanusiaan, Divisi Hubungan Internasional (Dib Hubinter) Polri, Kombes A Rusno saat melepas kontingen.
Arief, yang sehari-hari berdinas sebagai anggota Brimob yang dilekatkan sebagai tim penindak Densus 88/Polri, mengatakan dirinya optimisis jika mereka bisa mencapai misi dengan sukses. Itu karena keberangkatan FPU V ini ditunjang dengan sarana perlengkapan dan peralatan yang lebih memadai dibanding FPU IV.
"Alhamdulliah uang saku pun telah cair. Masing-masing US$700 (Rp6,7 juta) yang akan kita bagikan di pesawat. Kalau dibagikan di bawah, malah nanti dibelanjakan untuk lain-lain," kata Arief sembari tersenyum.
Tak hanya kebutuhan pribadi, mereka juga membawa kebutuhan untuk camp mereka yang terletak di El Fasher, Darfur. Diantaranya adalah tanaman dan pepohonan Indonesia yang juga telah mendapat persetujuan dari departemen terkait.
"Kita ingin menghijaukan camp, supaya lingkungannya terasa homey dan teduh. Tanaman yang dibawa seperti Kamboja, Sukun, buah-buahan lain, dan sayuran. Untuk tombo (obat) kangen lah," urainya dan tertawa.
Untuk menjalin keakraban dengan masyarakat setempat, mereka juga membawa Al Quran, tikar, dan buku yang nanti akan dibagikan ke masyarakat setempat.
Keberangkatan ini adalah jadwal yang kesekian kalinya setelah sempat mundur beberapa kali dari jadwal semula pada 1 November lalu.
Para personil ini menggantikan kontingen FPU IV yang sudah habis masa dinasnya selama satu tahun di sana.
Seperti diketahui, sudah sejak 2008, Polri mengirimkan FPU ke Darfur di bawah PBB yang menggelar misi bernama UNAMID (United Nations-African Union Mission in Darfur).
UNAMID adalah operasi penjaga keamanan terbesar, beranggotakan sekitar 17.000 tentara, dan 5.000 polisi dari berbagai negara.
UNAMID bertugas menjaga keselamatan penduduk sipil di Darfur, titik perlawanan kelompok pemberontak yang sering melakukan tindak kekerasan sejak tahun 2003. Dalam perkiraan PBB, konflik telah menewaskan sekitar 300 ribu orang. Sedangkan perhitungan pemerintah sekitar 10 orang tewas.
0 komentar:
Posting Komentar