Topik Terkini

20 Nov 2010


Jakarta - Pemerintah Indonesia mengakui belum bisa melepaskan diri dari utang sebagai sumber pembiayaan anggaran negara atau APBN. Nilai utang Indonesia yang mencapai Rp 1.650 triliun akan terus bergerak, karena utang jadi sumber utama pembiayaan anggaran negara.

"Utang sangat penting paling tidak untuk APBN itu sumber pembiayaan utama," ujar Rahmat dalam diskusi Kementerian Keuangan dengan Forum Wartawan Ekonomi dan Moneter (FORKEM) di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Sabtu (20/11/2010).

Rahmat mengatakan, jumlah utang akan terus bertambah karena tiap tahun, APBN selalu defisit dan harus ditutupi oleh utang.

"Kalau kita lihat APBN masih defisit, dan itu tetap besar secara nominal walaupun dalam persentase kecil masih di bawah 2%, karena PDB kita naik terus, tambahannya Rp 1.000 triliun tiap tahun. Seluruh defisit itu dibiayai oleh utang," ujarnya.

Seperti diketahui, utang pemerintah Indonesia periode Januari-Oktober 2010 tercatat sebesar Rp 1.664,43 triliun atau berarti bertambah Rp 73,77 triliun selama 10 bulan terakhir. Pada akhir tahun 2009, utang Indonesia tercatat sebesar Rp 1.590,66 triliun.

Angka itu juga berarti meningkat Rp 10.84 triliun dalam sebulan, karena pada akhir September 2010 utang Indonesia tercatat sebesar Rp 1.653,59 triliun.

Utang tersebut terdiri dari pinjaman US$ 67,78 miliar dan surat berharga US$ 118,65 miliar. Dengan menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 6.253,79 triliun, maka rasio utang Indonesia tercatat sebesar 26%.

0 komentar:

Posting Komentar