Topik Terkini

4 Nov 2010


Jakarta - Hasil penelitian organisasi internasional pemerhati lingkungan hidup dan kualitas udara bersih, Clean Air Initiative (CAI) Asia menyatakan, dari hasil penelitian tahun 2010 menilai kualitas udara Ibukota Jakarta mendapatkan nilai akhir 61,9 yang termasuk dalam kategori baik.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, menerangkan berdasarkan laporan hasil penelitian CAI Asia tentang penilaian udara bersih suatu kota tahun 2010, kualitas udara Jakarta termasuk kategori Good (baik). Pada Agustus 2010, CAI Asia mengeluarkan Pedoman Udara Bersih (Clean Air Scorecard) yang diimplementasikan ke tiga kota yaitu Jakarta, Bangkok dan Filipina.

"Penilaian berdasarkan tiga aspek yaitu aspek polusi udara dan kesehatan, aspek kapasitas manejemen udara bersih serta aspek kebijakan dan implementasi udara bersih," kata Fauzi Bowo di Balaikota DKI,
Jakarta, Kamis (4/11/2010).

Foke sapaan akrab Fauzi Bowo mengatakan, penilaian polusi udara dan kesehatan dilakukan dengan membandingkan konsentrasi pencemaran rata-rata tahunan dengan ambang batas WHO.

Selain itu dengan mengevaluasi tingkat sumber pencemaran. Kemudian dengan mengevaluasi upaya kebijakan yang telah dilakukan untuk mengendalikan sumber pencemar yang telah ditentukan.

"Dari penilaian, kota Jakarta mendapatkan nilai akhir sebesar 61.9 yang termasuk pada kategori Good. Hal ini berarti hasil evaluasi kualitas udara Jakarta adalah termasuk kategori baik," ujarnya.

Fauzi mengungkapkan berdasarkan hasil evaluasi tersebut, CAI Asia memberikan beberapa rekomendasi untuk meningkatkan kualitas udara Jakarta. Diantaranya dari aspek polusi udara dan kesehatan, CAI Asia
meminta Pemprov DKI melakukan pemantauan pada parameter PM2.5 (partikulat/debu dengan ukuran 2,5 pm).

Selain itu, CAI merekomendasikan Pemprov meningkatkan sistem pemantauan kualitas udara dengan menambahkan lebih banyak stasiun pemantau, sistem jaminan mutu untuk pemantauan kualitas udara sehingga dapat memprediksi dampak pencemaran udara

0 komentar:

Posting Komentar