Topik Terkini

20 Nov 2010



Tidak terasa air mata menitik tatkala pahlawan olahraga Indonesia dari cabang dayung, nomor perahu naga 250 meter, memasuki finis di Danau Zengcheng, Provinsi Guangdong, China, Sabtu (20/11/2010) pagi. Emas ketiga Indonesia yang semuanya dari cabang dayung telah diraih pada ajang bergengsi Asian Games 2010. Hattrick man!

Tiga emas itu membuat hati menjadi sejuk di tengah berita derita bencana silih berganti, Wasior, Mentawai, dan Gunung Merapi. Emas itu bahkan mengangkat wajah yang tertunduk malu tatkala berpaling melihat dunia keadilan negeri ini yang ternyata masih milik orang-orang berduit. Tidak peduli duit itu haram, uang maling, perampok, pemeras, serta kongkalikong pengemplang pajak.

Mengutip perkataan Adhyaksa Dault, mantan Menteri Olahraga Indonesia, hanya ada dua peristiwa bendera Merah Putih berkibar dan lagu "Indonesia Raya" dikumandangkan di luar negeri. Pertama, kunjungan kenegaraan Presiden RI. Kedua, pejuang olahraga meraih medali emas pada event-event resmi, seperti SEA Games, Asian Games ataupun olimpiade.

Suasana batin saat mendengarkan lagu "Indonesia Raya" dan melihat kibaran Sang Saka Merah Putih di negeri orang sangat jauh berbeda dibandingkan dengan di televisi. Di negeri orang, ke-Indonesia-an menjadi begitu kental. Haru, tertawa, menangis gembira, terbawa suasana, terenyuh, bersalaman, dan berpelukan menjadi pemandangan yang sangat lumrah. Pejuang olahraga, ofisial, dan penonton larut menjadi satu kesatuan utuh dan yang paling utama, kita layak bangga menjadi warga Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar