Topik Terkini

6 Feb 2014

Pekalongan. Di hadapan puluhan ribu ummat Islam yang menghadiri majelis Maulidur Rasul Saw. 1435 H di Kanzus Sholawat Kota Pekalongan Rabu (5/2) Presiden Republik Indonesia DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tampil dengan menggunakan surban di pundak sebelah kiri. Padahal saat hadir dan transit di kediaman pribadi Habib Luthfi, SBY hanya menggunakan baju koko warna putih. Apakah SBY bawa sendiri dari Jakarta atau dapat hadiah dari seseorang ?

Usut punya usut, ternyata surban yang dipakai Presiden SBY merupakan hadiah langsung dari Khodimul Maulid Habib Muhammad Luthfi bin Yahya saat presiden transit sebelum menghadiri majelis Maulidur Rasul.

Hal tersebut dibenarkan salah seorang ajudan Habib Luthfi, dimana surban warna hijau yang dipakai presiden merupakan surban Habib Luthfi yang biasa dipakai pada acara-acara keagamaan. Hal itu dibuktikan saat Habib Luthfi menyambut kedatangan presiden masih memakai surban, akan tetapi ketika bersama presiden menuju panggung arena Maulid, Habib Luthfi sudah tidak lagi menggunakan surban, karena surbannya telah dihadiahkan ke SBY.

Kehadiran presiden di majelis Maulidur Rasul Kanzus Sholawat Pekalongan merupakan yang kedua kalinya setelah sebelumnya beliau hadir pada April 2008. Akan tetapi kali ini sungguh istimewa, tampil dengan baju koko warna dan celana panjang warna putih ditambah surban yang menggantung dipundaksebelah kiri, menambah wibawa SBY sebagai pemimpin ratusan juta rakyat Indonesia.

Kedatangan dan kepulangan presiden dan rombongan menggunakan jalan khusus membuat kewalahan pasukan pengaman presiden (Paspampres). Pasalnya, meski pengamanan cukup ketat, tak membuat SBY kaku dan kikuk untuk menyapa masyarakat yang berderet di pinggir jalan bahkan SBY pun melayani masyarakat yang ingin bersalaman.

Bahkan usai menghadiri majelis Maulid, SBY kembali transit di rumah kediaman pribadi Habib Luthfi Jl. dr. Wahidin Gang 7 Noyontaan Pekalongan. Tak jelas apa saja yang dibicarakan oleh kedua tokoh penting antara SBY dan Habib Luthfi. (Sumber: NUBatik Online)

Sya’roni As-Samfuriy

0 komentar:

Posting Komentar