Topik Terkini

12 Des 2012







SURABAYA- Untuk menghindari adanya tengkulak dalam perniagaan sapi, pemerintah akan membuat kebijakan mengatur tata niaga perdagangan sapi di Indonesia.

Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono saat melakukan kunjungan kerja di Magetan, Jatim, selasa (11/12) dalam sambutannya dihadapan peternak sapi se Magetan mengatakan meningkatnya kebutuhan daging sapi ini berarti di masa depan sektor peternakan sangat baik.

Semakin banyak yang membeli artinya semakin baik bagi peternak dan sebaliknya apabila semakin sedikit yang membeli akan berbahaya bagi peternak.

“Jangan sampai peternak sapi mendapat kerugian dari suatu kebijakan yang tidak tepat. Pemerintah harus terus mengembangkan kebijakan yang lebih baik kepada masyarakat,”ucap SBY mengingatkan.

SBY menjelaskan, tujuan pemerintah adalah untuk menyejahterakan dan meningkatkan daya beli masyarakat, terutama pada mengentaskan kemiskinan. Jumlah masyarakat Indonesia sebanyak 250 juta jiwa sangat membutuhkan bahan pangan seperti beras, kedelai, gandum dan daging sapi.

“Rakyat Indonesia yang jumlahnya hampir 250 juta sangat membutuhkan bahan pangan tersebut. Dengan meningkatnya jumlah rakyat Indonesia diharapkan dapat meningkatan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan,” katanya.

Meningkatnya jumlah masyarakat Indonesia secara otomatis meningkat juga kebutuhan pangan dan daging. Ada daerah yang tidak terpenuhi daging sapi dan bahkan ada daerah yang sudah tercukupi daging.

“Untuk daerah yang kurang terpenuhi daging sapi harus menambah dari daerah lain. Namun bagi daerah yang daging sapinya terpenuhi tidak perlu menambah daging sapi yang tidak diperlukan” tegas presiden kelahiran Pacitan ini. (Setia)

0 komentar:

Posting Komentar