Saat ini, penetrasi telekomunikasi di Kamboja belum mencapai 50 persen.
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sedang melakukan uji tuntas (due diligence) guna mengakuisisi perusahaan seluler di Kamboja.
"Perusahaannya tidak terbuka, karena di Kamboja belum ada pasar modal," kata Direktur Utama Telkom, Rinaldi Firmansyah, di Jakarta, Jumat 17 Desember 2010.
"Perusahaannya tidak terbuka, karena di Kamboja belum ada pasar modal," kata Direktur Utama Telkom, Rinaldi Firmansyah, di Jakarta, Jumat 17 Desember 2010.
Kenapa Kamboja? "Penetrasi telekomunikasi di Kamboja belum 50 persen," ujar Rinaldi. Sementara itu, populasi masyarakat Kamboja mencapai 14 juta jiwa.
Namun, Rinaldi mengaku perseroan belum mengalokasikan dana untuk melakukan aksi korporasi tersebut. "Kami akan siapkan dana setelah terjadi perjanjian," ujarnya.
Dia menambahkan, dana akuisisi itu tidak termasuk dengan alokasi Rp3 triliun yang sebelumnya dianggarkan perseroan. Rinaldi berharap, akuisisi tersebut terjadi pada 2011. "Tapi kapan (persisnya tahun depan), saya belum tahu," kata dia.
Rencana tersebut, menurut Rinaldi, merupakan bagian dari rencana perseroan sebagai perusahaan telekomunikasi 2.0 (generasi baru) dalam lima tahun ke depan. Caranya, dengan memperkuat pangsa pasar di regional.
Namun sebelum itu, dia menjelaskan, perseroan harus memperkuat pasar domestik. "Kami sudah kuat di domestik, layanan connectivity, suara, dan data, kami sudah baik," tutur Rinaldi.
Selain itu, perseroan akan membuka kantor whole sale di Hong Kong dan Singapura. "Kami juga sudah punya anak perusahaan sebesar 30 persen di Malaysia," kata dia.
Tak hanya itu, perseroan juga akan memperkuat lini bisnis lainnya. "Penetrasi internet, connectivity, dan data di Indonesia sudah penuh. Tahun depan, penetrasi kami tidak terlalu tinggi dan akan melambat. Jadi, kami akan mencari peluang baru," ujar Rinaldi.
Dia menambahkan, dana akuisisi itu tidak termasuk dengan alokasi Rp3 triliun yang sebelumnya dianggarkan perseroan. Rinaldi berharap, akuisisi tersebut terjadi pada 2011. "Tapi kapan (persisnya tahun depan), saya belum tahu," kata dia.
Rencana tersebut, menurut Rinaldi, merupakan bagian dari rencana perseroan sebagai perusahaan telekomunikasi 2.0 (generasi baru) dalam lima tahun ke depan. Caranya, dengan memperkuat pangsa pasar di regional.
Namun sebelum itu, dia menjelaskan, perseroan harus memperkuat pasar domestik. "Kami sudah kuat di domestik, layanan connectivity, suara, dan data, kami sudah baik," tutur Rinaldi.
Selain itu, perseroan akan membuka kantor whole sale di Hong Kong dan Singapura. "Kami juga sudah punya anak perusahaan sebesar 30 persen di Malaysia," kata dia.
Tak hanya itu, perseroan juga akan memperkuat lini bisnis lainnya. "Penetrasi internet, connectivity, dan data di Indonesia sudah penuh. Tahun depan, penetrasi kami tidak terlalu tinggi dan akan melambat. Jadi, kami akan mencari peluang baru," ujar Rinaldi.
Rinaldi melanjutkan, perseroan tahun depan akan masuk pasar dengan memperkuat media dan edutainment. Pada kuartal I-2011, Telkom akan meluncurkan televisi internet atau Internet Protocol Television (IPTV). "Sekarang sedang trial and error," kata dia.
Produk lainnya, berupa layanan pengiriman uang secara online yang direncanakan diluncurkan tahun depan. Layanan tersebut diberi nama Delima.
0 komentar:
Posting Komentar