Topik Terkini

18 Feb 2011

JAKARTA--MICOM: Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, Korea Selatan telah berkomitmen berinvestasi sebesar US$20 miliar di Indonesia. Dari jumlah itu, US$12 miliar sudah on the pipeline dan sisanya masih dalam tahap pembahasan.

Hatta mengatakan, kedua belah pihak telah membentuk tim khusus untuk memetangkan rencana investasi tersebut. Tim akan melakukan pertemuan bulan April mendatang.

"Anggota tim adalah menteri-menteri perekonomian kedua negara. Nanti semua itu akan segera kita tuntaskan dalam pertemuan di bulan April," katanya di Kantor Presiden, JUmat (18/2).

Ia mengatakan, rencana investasi Korsel merupakan oleh-oleh perjalanannya ke negeri ‘Gingseng’ itu awal pekan ini.

Ia datang sebagai utusan khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk bertemu Presiden Korea Selatan Lee Myung Baak. Selain Hatta, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Perindustrian MS Hiadyat, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dan Kepala BKPM Gita Wirjawan ikut dalam rombongan delegasi.

Hatta menambahkan, sejumlah perusahaan besar Korea Selatan seperti Pohan Iron and Steel Company atau Posco sudah menyatakan rencana investasi mereka dengan membangun pabrik baja senilai US$6 miliar. Lotte mendirikan pabrik petrokimia senilai antara US$3 miliar hingga US$5 miliar. Hankook Tire Corporation akan investasi di industri ban sebesar US$1,2 miliar.

"Sisanya antara lain LG dan Samsung dengan nilai investasi berkisar US$0,5 miliar sampai US$1 miliar. Kami masih berharap Hyundai memilih Indonesia ketimbang Vietnam sebagai production base untuk Asia," ujarnya.

Pemerintah akan membangun enam koridor ekonomi yaitu di Sumatra dan Jawa Barat bagian utara, bagian timur Pantai Utara Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, serta timur Jawa plus Bali dan Nusa Tenggara. Menurut Hatta, untuk membangun satu koridor ekonomi dibutuhkan investasi sekitar US$60 miliar.

"Selain mengandalkan foreign direct investmen, investasi untuk mengembangkan koridor ekonomi di Indonesia juga melibatkan investor lokal. Badan Usaha Miliki Negara berkomitmen menanam investasinya sebesar US$40 miliar," imbuhnya.

0 komentar:

Posting Komentar