Demam Piala Dunia 2010 memang telah berakhir beberapa bulan lalu. Dan publik harus menunggu empat tahun lagi untuk merasakan demam serupa. Namun, demam bola itu tampaknya telah datang lebih awal menyapa publik Indonesia. Adalah perhelatan Piala AFF 2010 yang menjadi penyebabnya. Bukan semata karena perhelatan AFF-nya. Tetapi lebih dikarenakan prestasi tim nasional Indonesia yang begitu membanggakan bagi publik Indonesia.
Tim nasional melewati tiga pertandingan babak penyisihan dengan hasil gemilang. Malaysia dihajar 5-1. Beberapa hari kemudian, giliran Laos dicukur dengan skor 6-0. Firman Utina dan kawan-kawan baru menghadapi tantangan berat ketika berhadapan dengan Thailand yang berakhir dengan kedudukan 2-1.
Inilah sebuah demam sepakbola yang membuat banyak orang bersemangat untuk menyaksikan laga tim nasional di TV Nasional sehingga ratingnya mampu membendung sementara kedigjayaan sinetron. Demam ini pun membuat banyak orang rela berdesak-desakan di Gelora Bung Karno untuk melihat lebih dekat duta sepakbola nasional meskipun sering dikecewakan PSSI saat memburu tiket. Juga mampu membuat banyak orang melupakan sejenak aneka rupa masalah sehari-hari. Akhirnya, semua mengerucut pada sebuah kebanggaan terhadap bangsa dan negara ini.
Demam dan kebanggaan ini memang telah menyulut ke mana-mana. Tak terkecuali saya dan teman-teman satu pelatihan metode kampanya sanitasi di Jogjakarta. Jadwal yang padat dari pagi sampai malam telah mengharuskan kami bernegosiasi ulang dengan panitia. Karena pada hari Kamis, 16 Desember 2010, jam 19.00 WIB, saat timnas kesayangan berlaga melawan Filipina, kami masih harus menyelesaikan satu materi.
Toh, panitia akhirnya bisa dipermaklumkan dengan berbagai argumen seluruh peserta, tak terkecuali saya. Mungkin dalam pikiran panitia daripada tidak comcern menyimak materi, membiarkan seluruh peserta menonton bola adalah pilihan bijak. Dan konsekuensinya, semua materi tersisa dipadatkan sampai jam setengah 7 malam. Kami pun merasa bahagia karenanya.
Maka, hampir seluruh peserta pelatihan nongkrong di restoran hotel untuk menyaksikan laga timnas Indonesia melawan Filipina melalui layar lebar. Alhasil, riuh rendah suara hampir selalu terdengar selama kurang dua jam menyaksikan pertandingan tersebut. Tentu saja, kebahagiaan dan teriakan kami memuncak ketika Christian Gonzales, berhasil merobek gawang Filipina. Dan Indonesia unggul 1-0 atas Filipina sampai akhir pertandingan.
0 komentar:
Posting Komentar