Topik Terkini

29 Nov 2010


Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI dari Partai Demokrat, Wayan Gunastra berpendapat sudah tepat jika saham PT Krakatau Steel Tbk (KS) ikut ditawarkan ke pihak asing. Sebab, jika tidak, saham tersebut tidak akan laku habis dijual.

"Jadi memang perlu setiap IPO BUMN ada roadshow dan ditawarkan ke asing. Kalau tidak ditawarkan ke asing, maka tidak akan habis dijual. Investor lokal tak sanggup menyerap semua," ujarnya dalam rapat dengan direksi KS beserta 3 penjamin emisi (underwriter) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin malam (29/11/2010).

Wayan mengatakan, dirinya heran kenapa setiap ada BUMN yang go public selalu ramai sekali dengan wacana politik. Padahal menurutnya privatisasi merupakan salah satu langkah untuk mendorong kinerja BUMN.

"Kita ingin BUMN ini diprivatisasi, karena BUMN perlu tambahan modal. Pasal 34 UU BUMN mengatakan privatisasi untuk mendorong kinerja. Tapi menjual BUMN bukan berarti mengobral," tuturnya.

Menurutnya, tujuan privatisasi BUMN adalah meratakan kepemilikan kepada seluruh rakyat Indonesia. "Kita ingin BUMN bisa bersaing seperti Temasek di Singapura," imbuhnya.

Menurut dia, polemik seputar IPO KS ini akibat kurangnya sosialisasi yang intensif. "Proses IPO KS pelakunya itu adalah pihak-pihak profesional," kata Wayan.

Dia berjanji akan mendorong agar persoalan IPO KS ini transparan dan terbuka. Mulai dari penetapan harga, hingga penjatahan sahamnya.

"Kita mau semua BUMN go public lancar. Kita akan buka semua sehingga ini clear," imbuhnya.

KS melepaskan 3.155.000.000 saham baru ke publik dan mencatatkannya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2010. Dengan harga Rp 850, maka total perolehan dana IPO sebesar Rp 2,681 triliun.

Dalam proses bookbuilding yang telah digelar dan berakhir pekan lalu, KS berhasil memperoleh pesanan hingga 30 miliar saham atau hampir 9 kali dari jumlah saham yang dilepas ke publik. Namun penetapan harga saham IPO Rp 850 itu dinilai sangat murah dan berpotensi merugikan negara. IPO KS ini juga menuai gugatan dari 13 ekonom dan berbagai rumor, termasuk 'penjatahan' kepada beberapa pihak diantaranya ke para politisi

0 komentar:

Posting Komentar