Topik Terkini

17 Okt 2010

Penggagas ESQ Ary Ginanjar Agustian memiliki Visi Indonesia Emas 2020. Itu bisa terwujud jika —salah satunya— secara ekonomi Indonesia mengalami kemajuan. Mimpi itu sepertinya akan jadi kenyataan karena diperkirakan Indonesia akan menjadi negara ke-12 termaju secara ekonomi di dunia pada 2020. Salah satu faktor pendorongnya adalah semakin tingginya produk domestik bruto atau PDB per kapita yang saat ini terjadi di Indonesia.

Hal itu dikemukakan pendiri private equity Saratoga Capital, Sandiaga S Uno, di Jakarta, Jumat (7/5/2010), saat berbicara sebagai pengajar tamu di Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dalam konteks "Strategi Investasi di Indonesia: Sebuah Perspektif Industri Private Equity".

Menurut Sandiaga, pada tahun 2009, PDB per kapita Indonesia sudah mencapai 4.149,4 dollar AS. Nominal PDB per kapita itu cenderung meningkat sejak Indonesia dilanda krisis ekonomi dan moneter pada tahun 1997. Dengan kecenderungan tersebut, PDB per kapita diperkirakan akan terus meningkat.

Data juga menunjukkan bahwa jumlah orang Indonesia yang memiliki pendapatan di atas 4.000 dollar AS atau sekitar Rp 37 juta mencapai 20 juta orang. Di samping itu, ada 20 juta orang lainnya yang memiliki penghasilan di atas 7.000 dollar AS atau sekitar Rp 65 juta.

"Ini menunjukkan adanya peningkatan kualitas penghasilan pada kelompok menengah di Indonesia. Ini adalah kabar baik. Data itu menunjukkan jumlah populasi yang memiliki banyak uang di Indonesia akan semakin banyak. Pengusaha barang konsumsi akan sangat menyukainya," ungkap Sandiaga.

Kenaikan PDB per kapita itu menunjukkan kenaikan daya beli rata-rata pada masyarakat Indonesia. Peningkatan daya beli menunjukkan adanya potensi kenaikan konsumsi pada masa mendatang yang merupakan ladang subur bagi pelaku usaha dalam mengembangkan bisnisnya.

"Kelas menengah yang bangkit itu akan mendorong Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-12 pada tahun 2020," ucap Sandiaga.

Peluangnya jelas

Menurut Sandiaga, pertumbuhan ekonomi dan potensinya ke depan sudah sangat jelas untuk Indonesia. Ada tiga sektor di Indonesia yang senantiasa sangat menjanjikan, yakni pertanian, pertambangan, dan industri pengolahan.

Atas dasar itulah, Saratoga Capital selalu mengarahkan investasinya pada ketiga sektor unggulan itu. "Sektor pertanian dan industri pengolahan adalah kontributor terbesar dalam pembentukan PDB Indonesia tahun 2009, yakni 16,3 persen dan 26,2 persen," ungkapnya.

Industri perkebunan yang paling banyak menarik minat investor yang menanamkan modal melalui private equity seperti Saratoga Capital adalah minyak kelapa sawit mentah (CPO), yang menjadikan Indonesia sebagai produsen terbesar di dunia dengan produksi 16,8 juta ton pada tahun 2007.

CPO selalu menjanjikan keuntungan sehingga cakupan wilayah perkebunannya terus meningkat dari 5 juta hektar pada tahun 2008 menjadi 5,5 juta hektar pada tahun 2009.

"Selain itu juga karet dan biji cokelat. Karet masih sangat menjanjikan karena ada fenomena yang mengherankan, yakni dengan ketertinggalan Indonesia dibanding Thailand. Thailand kelihatannya selalu diselimuti permasalahan dan konflik, tetapi pangsa pasar karetnya bisa mencapai 34 persen, mengalahkan Indonesia yang 32 persen," tuturnya.

0 komentar:

Posting Komentar