Harga emas dunia terus melambung hingga menyentuh harga tertinggi sepanjang sejarah, US$1300 per ons. Dalam satu dekade, harga emas telah melambung dari US$275 per ons pada awal 2000 menjadi US$1.300 per ons pada akhir September 2010.
China, Rusia, India, dan Arab Saudi merupakan negara-negara pemburu emas paling aktif dalam dekade ini.
Berdasarkan laporan triwulanan World Gold Council, 80 persen cadangan emas dunia hanya dikuasai oleh 20 pemegang emas terbesar dunia. Mereka adalah bank sentral, lembaga internasional, dan pemerintah. Bahkan, lima pemegang emas terbesar menguasai 60 persen cadangan emas dunia yang mencapai 30.535 ton pada 2010.
Lembaga atau pemerintahan negara itu antara lain Amerika Serikat, Jerman, Dana Moneter Internasional (IMF), Italia, Prancis, China, Swis, Jepang, Rusia, dan Belanda. Lalu seberapa banyak cadangan emas Indonesia dan negara-negara tetangga?
Pada kuartal I-2010, Indonesia memiliki cadangan 73,1 ton. Indonesia menempati peringkat 39 penyetok emas terbanyak. Emas ini disimpan di Bank Indonesia. Nilainya US$2,62 miliar atau 3,6 persen dari cadangan devisa pemerintah.
Kepemilikan cadangan emas Indonesia dari tahun ke tahun terus menurun. Pada awal 2000, cadangan emas mencapai 96,5 ton.
Dibandingkan Malaysia, cadangan emas Indonesia masih lebih banyak. Malaysia menempati peringkat 47 dengan total cadangan 36,4 ton senilai US$1,3 miliar, atau 1,4 persen dari cadangan devisa Malaysia.
Namun, Indonesia jauh tertinggal dengan negara-negara Asean lainnya. Filipina misalnya, memiliki cadangan emas 164 ton, Singapura 127 ton, dan Thailand 84 ton. Selengkapnya lihat tabel di bawah ini.
Tabel Cadangan Emas
Peringkat | Negara | Jumlah Cadangan (ton) | Nilai Cadangan (US$ miliar) | Persentase terhadap Cadangan Devisa |
25 | Filipina | 164,7 | 5,91 | 13,0% |
28 | Singapura | 127,4 | 4,57 | 2,3% |
35 | Thailand | 84,0 | 3,01 | 2,1% |
36 | Australia | 79,9 | 2,86 | 7,6% |
39 | Indonesia | 73,1 | 2,62 | 3,6% |
47 | Malaysia | 36,4 | 1,30 | 1,4% |
Presiden Terima Anak-anak Berprestasi
Menjelang , aksi mengkritisi setahun pemerintahan SBY-Boediono yang berlangsung di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/10/2010), dilaporkan semakin memanas. Namun, situasi yang terjadi di depan Kantor Presiden itu tidak menghalangi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk tetap menjalankan agenda yang telah dijadwalkan.
Presiden bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono menerima kedatangan The All Star Team of AC Milan Junior Camp Indonesia di Istana Negara, Jakarta. Tim ini baru menjuarai kejuaraan di Italia. Sekitar pukul 17.00, puluhan remaja laki-laki berbalut seragam training berwarna merah memasuki Kompleks Istana Negara. Turut mendampingi Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan Ketua PSSI Nurdin Chalid. Menurut Andi, Tim ini menjuarai Milan Camp yang berlangsung di Italia.
"Tim kita tidak pernah kalah dan di final mengalahkan Italia. Mereka berhasil mengibarkan bendera merah putih dan melakukan defile dalam pertandingan AC Milan melawan Verona," ujar Andi. Tim ini, lanjut Andi, terdiri dari anak-anak muda berprestasi dari seluruh Indonesia. "Mudah-mudahan prestasi anak-anak yang berusia belasan tahun ini bisa memberi inspirasi bagi tim senior PSSI," katanya.
Tak hanya menjadi juara, seorang pemain I Putu Angga Eka Putra asal Bali juga terpilih sebagai pemain terbaik. Selain itu, Eriyanto asal Sukabumi terpilih sebagai "best captain". Tim ini baru saja tiba di Jakarta sore ini. Andi juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas kesediaan Presiden menerima para atlet muda di tengah demo yang memanas di depan Istana.
"Walau ada demo, Bapak Presiden tetap bekerja dan menerima adik-adik kita yang berprestasi ini. Kami berterima kasih Bapak meluangkan waktu," kata Andi. Tampak Presiden SBY bersama Ibu Negara menerima tim berprestasi ini dengan mengenakan kaos sport bernuansa merah putih. Menteri Pendidikan Nasional M. Nuh dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi juga terlihat mendampingi Presiden.
0 komentar:
Posting Komentar