Topik Terkini

2 Mar 2011

Mbah Rono. (foto : dok ESDM) 

BANDUNG - Masih ingat Surono? Dia adalah orang yang paling banyak dihubungi berbagai kalangan saat Gunung Merapi meletus akhir tahun lalu.

Tanggung jawab Surono, yang menjabat Kepala Pusat Vulkanolgi Mitigasi Bencana Geologi, sangat besar dalam membaca situasi dan menentukan status Merapi.

Akiibat dedikasinya, Surono, meraih pengharaan Ganesa Widya Jasa Adiutama dari Institut Teknologi Bandung (ITB).  Penganugerahan itu dilakukan dalam perayaan Dies Natalis ITB yang ke-52 di Aula Barat ITB, Jalan Ganeca, Bandung, Rabu (2/3/2011).

Pria yang akrab disapa Mbah Rono ini mengaku, penghargaan tersebut sangat luar biasa. "Saya bangga tapi juga terbebani harus bisa membuktikan lebih baik lagi kepada masyarakat," kata  Mbah Rono, usai menerima penghargaan.

Baginya, penghargaan tidak harus dicari. Tetapi yang penting bagaimana Ilmu Pengetahuan dan Tekonologi (Iptek) bisa diterjemahkan ke dalam bahasa manusia, sehingga manfaatnya terasa.

Menurutnya, bencana di Indonesia sangat luar bisa, baik bencana alam maupun yang lainnya. Hal itu wajar dan tidak mungkin berhenti sendiri. "Hanya dengan ilmu kita bisa berupaya menghindarkan korba akibat bencana," ujarnya.

Surono menilai, iptek tidak berdiri sendiri. Perlu peran bersama antara masyarakat, pemerintah hingga perguruan tinggi (PT). Khusus bagi perguruan tinggi seperti ITB, jangan biarkan bangsa ini hanya jadi ajang penelitian bangsa lain. PT harus berperan atraktif sehingga Iptek mampu memunculkan Iptek lainnya. "Sehingga Indonesia bisa menjadi bangsa yang mandiri," harapnya.

Surono bisa jadi pria yang paling banyak meraih penghargaan di awal 2011. Pada Januari lalu, Mbah Rono mendapatkan penghargaan dari Kementrian ESDM, lalu dari Universitas Gajah Mada (UGM), sebagai Man of The Year di sejumlah media.

0 komentar:

Posting Komentar