
Jakarta - Sehubungan dengan perayaan deplomatik ke-60, Indonesia dan Rusia berharap dapat meningkatkan kerjasama bilateral ekonomi di masa mendatang. Dalam hal ini termasuk kerjasama dalam bidang ekspor impor pakaian muslim dan produk makanan halal.
Duta besar Rusia untuk Indonesia, Alexander Ivanov mengatakan bahwa volume perdagangan antara kedua negara, Indonesia dan Rusia diperkirakan mencapai US$ 1.8 miliar untuk tahun ini. Hal tersebut dikemukakan Ivanov bertepatan dengan perayaan ke-60 hubungan diplomatik antara Indonesia - Rusia yang ditandai dengan peluncuran Sampul Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik RI-Rusia di gedung Menkominfo, Jakarta (19/11/2010).
"Hasil yang dicapai kedua negara selama ini cukup baik. Kami berharap dalam kurun waktu beberapa tahun kedepan perdagangan bilateral kedua negara dapat mencapat US$5-7 miliar," ujar Ivanov seperti yang dikutip dari thejakartapost.com.
Sedangkan duta besar Indonesia untuk Rusia, Hamid Awaluddin, yang juga hadir dalam peryaan tersebut, mengatakan pendapat yang serupa dengan Ivanov. Ia berharap Indonesia dapat meningkatkan aktivitas perdagangan dengan Rusia begitu pula dengan investasi dalam waktu dekat ini.
Selain tertarik untuk melakukan investasi di sektor pertambangan terutama batu-bara dan nikel. Rusia juga berharap agar Indonesia dapat memenuhi permintaan pasar akan di bidang garmen yaitu berupa pakaian Muslim dan produk makanan halal bagi 24 juta kaum muslim mereka.
"Pertimbangan Rusia dengan adanya permintaan tersebut adalah karena desain-desain produk pakaian muslim Indonesia lebih bervariasi. Mereka juga tertarik akan produk makanan halal Indonesia karena sertifikat kita dikeluarkan oleh satu lembaga halal saja," ujar Hamid.
Menurut data dari Kementrian Perdagangan menunjukkan bahwa nilai ekspor Indonesia ke Rusia dalam setengah tahun ini telah mencapai $242 juta dolar, sedangkan untuk import telah mencapai $540.3 juta dolar
0 komentar:
Posting Komentar